09 Agustus 2007

Budaya Antre

Konsep yang akan saya curahkan disini terinspirasi dari sebuah kolom parodi di harian Kompas yang kebetulan saya dapatkan saat 'mincuk' bubur di pagi hari. Saya membaca dan sempat tersenyum. Pada kolom tersebut mengungkapkan bahwa menyerobot antrean merupakan hal yang sangat menyenangkan meskipun yang diserobot antreanny merasa sakit hati.

Tanpa bermaksud menjadi yang "sok tertib", sang penulis juga memaparkan bahwa ia sering kali menyerobot antrean tanpa merasa bersalah. Sang penulis sadar bahwa tindakannya ternyata bikin dongkol setelah ia menjadi korban 'aksi serobot antrean' di sebuah lobi bandara.

Beberapa bagian argumen sempat menggelitik. Pada waktu ia diserobot ia merasa dongkol setengah mati dan berpikir bahwa 'apakah nantinya masuk surga mereka bakalan saling serobot seperti itu?' dan 'apakah kalau dipanggil oleh YME juga bakalan saling serobot?' silahkan saja...

Sayang sekali artikel parodi tersebut sudah terhempas disebuah kali dekat rumah. Mungkin nanti kalau menemukan lagi artikel yang sama yang lebih lengkap tulisan ini akan saya update.

Tidak ada komentar: